6 Mei 2015

Aku rindu kamu yang tiba tiba

Aku rindu cara kita bersenang senang. Tapi tak ingin mencoba mengulang. Bersamamu meski hanya sekali, itu cukup. Kamu orang baik. Orang yang terlalu tahan dengan diam yang sering kuciptakan. Orang yang selalu tertawa meski aku tak paham apa yang lucu. Orang yang membuatku berbicara terlalu lebih banyak dari yang aku mampu. Kamu orang baik. Mengenal kamu aku bahahia, dan itu cukup. Kamu orang baik sangat baik sebelum bosan menjadi baik.

Kamu yang sekarang bukannya tidak baik. Hanya kurang baik. Aku enggan mengenal kamu yang baru. Kebaruanmu terlalu asing untuk aku kecap. Kamu yang terlalu berisik untuk bisa diam, tapi menjadi begitu hening, dan itu mencekikku. Kamu yang begitu penuh tawa menjadi begitu tenang tanpa bisa diduga, dan itu meremukkan aku. Kamu yang begitu baik sebagai pendengar menjadi begitu tuli dengan ceritaku, dan itu membunuh aku.

Aku suka kamu yang berisik. Kamu yang entah ada apa selalu tertawa. Kamu yang pendengar yang membuat ceritaku mengalir. Aku suka kamu yang selalu ada. Aku suka kamu yang tiba tiba duduk di sebelahku hanya untuk tidur karena semalaman begadang. Aku suka kamu yang tiba tiba menghubungiku tengah malam hanya karena tidak mau suntuk sendirian. Kamu yang tiba tiba membawa begitu banyak cemilan sebagai sogokan agar mau menjadi teman bercerita. Kamu yang tiba tiba datang lalu bercerita sambil tertawa. Kamu yang tiba tiba pinjam pr hanya karena malas membuatnya. Kamu yang tiba tiba mengeluh sakit padahal baik baik saja. Kamu yang tiba tiba di depanku hanya untuk sebuah selamat pagi. Kamu yang tiba tiba tertawa. Kamu yang tiba tiba tertawa. Yang tertawa.

Aku rindu kamu yang tiba tiba. Yang entah begitu menyebalkan tapi menghangatkan. Aku tak suka kamu yang diam. Yang begitu menakutkan untuk sekedar aku bayangkan. Kamu yang bersedih yang begitu menyakitkan. Kamu yang begitu membenciku tanpa aku ketahui penyebabnya. Kamu yang begitu menakutkan untuk aku sekedar pandang dari kejauhan. Aku tak suka.

Aku rindu kamu yang dulu. Masih ingin mengenal kamu yang dulu. Enggan mengenal kamu yang baru. Kamu yang baru yang tiba tiba membenci aku. Aku tidak suka tiba tiba yang satu itu. ☺