9 Maret 2015

Ada Kamu di Setiap Pejam Mataku

Ada kamu di setiap pejam mataku. Ada tawamu, senyummu, binar matamu, dan sendu sedihmu.

Aku ketakutan tapi kegirangan di waktu yang bersamaan. Perpisahan membuatku enggan melihatmu meski dalam bayang, tapi rindu membuatku bersorak riang tiap kali kamu muncul dalam pejam.

Tapi tiap kemunculamu, hatiku berbisik lirih meminta pertolongan. Meremuk sendiri tanpa bisa aku selamatkan. Bahkan setelah tak ada lagi pertemuan, sakit darimu tak pernah usai kurasakan. Tapi hatiku adalah ketololan yang aku banggakan. Bahkan setelah remuk redam, dia tetap meminta dalam diam agar kau selalu ada pada tiap hari yang kulewatkan. Hingga dapat kerengkuh kamu dalam pelukan panjang penuh kehangatan.

Mungkin aku memang benar benar merindukan kamu. Hingga tak aku rasakan sesak di dadaku. Hingga tak terdengar pilu hatiku. Hingga hadirmu selalu mengusik pejamku. Aku sudah berusaha menghindar. Merangkai fantasi untuk setiap mimpi. Tapi bawah sadarku berkhianat dan mencipta kamu dalam mimpi yang nikmat. Sebatas senyummu, tawamu, atau langkahmu, benar benar meringankan lelapku. Tapi begitu menyakitkan tiap sadarku.

Merindukan kamu membutakan mataku. Sebab entah kenapa, tanpa aling aling, akan selalu ada kamu di setiap pejam mataku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar