5 Maret 2015

Kehilangan Tidak Lebih Menyakitkan Daripada Dilupakan

Kehilangan tidak lebih menyakitkan daripada dilupakan. Aku lebih baik kehilangan kamu beribu kali tapi masih kamu simpan di dalam hati, daripada dilupakan kamu sekali. Dilupakan itu lebih dari menyakitkan. Seolah olah semua kenangan yang sudah aku buat tidak begitu penting sehingga begitu mudah menguap dari ingatan.

Aku tidak mau dilupakan. Secuil apapun. Aku ingin selalu kamu kekalkan dalam ingatan. Aku ingin terus berlari lari dalam pikiranmu. Tertawa dalam hatimu yang merindukan aku. Aku ingin kamu selalu mengingatku. Mengenangku pada masa tuamu, mengenang apapun, baikku maupun burukku.

Sebut aku egois sebab aku selalu ingin kekal dalam ingatanmu. Tapi aku sudah berkali kali kamu lupakan. Aku sudah sering kali tidak terlihat olehmu meski kita berhadapan. Tidak bisakah mengingatku menjadi begitu mudah dilakukan?

Aku ingin kamu ingat, meski hanya tulisan atau rengekanku. Aku ingin kamu ingat tanpa kamu bersusah untuk mengingat. Aku ingin tanpa kamu sadari, kamu mencari-cari aku ketika hatimu sepi. Aku ingin kamu rindukan hingga rasanya begitu menyakitkan. Sebab begitu adanya aku jika mengingat dan merindukan kamu.

Kehilangan tidak lebih menyakitkan daripada dilupakan. Karena itulah setiap hari aku menunggu kabarmu, atau sekedar mengingatkan kamu untuk  menghadap Tuhanmu. Karena itulah setiap hari aku membuat lelucon untukmu, atau sekedar berdiri di hadapanmu hanya untuk tersenyum kepadamu. Karena itulah selalu ada aku di setiap hari harimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar